PENGETAHUAN DASAR KARATE
“ Kekuatan digunakan sebagai pilihan terakhir,
di mana kemanusiaan dan keadilan tidak dapat mengatasi. Tetapi apabila kekuatan
dipergunakan dengan bebas, maka yang melakukannya akan kehilangan harga diri.”
Gichin Funakoshi ( Bapak Karate )
Ø
Pendahuluan
Mempelajari ilmu Karate bukanlah
hal yang sulit dan juga bukan hal yang mudah, dibutuhkan kesiapan fisik dan
mental yang memadai. Dalam Karate-do tidak dituntut fisik yang prima agar bisa
mempelajarinya, begitu pula dengan mental. Fisik dan mental akan terbentuk
ketika kita mempelajari Karate secara baik dan benar, karena itulah tujuan
Karate-do.
Pengenalan dan proses adaptasi
fisik dan mental akan terjadi secara alami, karena teknik Karate diciptakan
sesuai dengan batas-batas kelenturan tubuh manusia. Pembentukan mental akan
diarahkan melalui filosofi yang terkandung dalam ajaran Karate-do, penekanan
pada semangat akan sangat bernilai kepada pembentukan kepribadian seorang
Karateka, di dalam jiwa yang penuh semangat tidak ada yang tidak mungkin
tercapai, itulah Karate-do.
Ø
Pakaian Karate
Pakaian Karate dalam istilah
Karate ( Jepang ) disebut “ DOGI ”. Pakaian Karate di disaint seperti Pakaian Tradisional Jepang yaitu Kimono. Terbuat dari bahan yang
bermacam-macam yang memiliki kekuatan yang berbeda pula. Warna dasar pakaian
resmi Karate adalah putih, terdiri dari dua bagian yaitu baju dan celana.
Ø
Cara Memakai Sabuk
Cara memakai sabuk merupakan hal
yang tidak boleh dianggap kecil, penampilan seorang Karateka dapat
mempresentasikan tingkat terhadap penguasaan terhadap ilmu Karate yang dia
pelajari. Menggunakan sabuk Karate dengan baik merupakan tanda bahwa seorang
Karateka memiliki semangat yang tinggi dan penghormatan terhadap ilmu Karate
itu sendiri.
Ø
Salam Karate
Etika dalam bersosialisasi di
segala lingkungan adalah mengucapkan salam dengan sesama Karateka, begitu pula
dalam Karate. Salam Karate merupakan hal yang sangat penting, karena di sinilah
letak arti filosofi terdalam, kerendahan hati dan semangat untuk terus belajar.
Dengan mengucapkan salam berarti kita telah menghormati sesama Karateka. Lafal
salam Karate adalah “ OSH “, yang merupakan kependekan dari kata “ OSHINABU “
yang berarti pantang menyerah. Sikap dalam mengucapkan salam adalah sikap siap
sempurna dan membungkukkan badan pada saat mengucapkan “ OSH “.
Ø
Kohei, Senpei, dan Sensei
Kohei adalah adik seperguruan
atau yang memiliki tingkatan yang lebih rendah, Senpei adalah kakak seperguruan
atau yang memiliki tingkatan yang lebih tinggi, sedangkan Sensei adalah Guru
atau Instruktur, atau yang memiliki tingkat Dan-III keatas. Di antara ketiga
tingkatan ini memiliki hierarki untuk saling menghormati.
Ø
Sumpah Karate
Sumpah Karate adalah ikrar
seorang Karateka ketika dia mempelajari Karate. Sumpah Karate tidak hanya
berlaku ketika diucapkan Di Dojo, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Sumpah Karate berbunyi :
Sumpah Karate
Ø
Sanggup memelihara kepribadian
Ø
Sanggup patuh pada kejujuran
Ø
Sanggup mempertinggi prestasi
Ø
Sanggup menjaga sopan santun
Ø Sanggup menguasai diri
Ø Sanggup menguasai diri
Ø
Tempat Latihan
Tempat latihan Karate disebut “
DOJO “, kata ini berasal dari Bahasa Jepang yang berarti tempat latihan.
Ø
Upacara Karate
Sebelum dan sesudah latihan
Karate dilakukan upacara Karate yang dipimpin oleh Karateka tingkat tertinggi
yang mengikuti latihan pada saat itu. Para Karateka membentuk sebuah barisan
sesuai tingkatannya, dimulai dari yang paling tinggi di sebelah kanan, dan yang
rendah di sebelah kiri. Sensei atau Instruktur yang bertugas pada saat itu akan
berdiri di Depan barisan.
Ø
Tingkatan Dalam Karate
Hierarki Karate merupakan
tingkatan dalam organisasi Karate.
Sabuk: Kyu:
Putih 10-9
Kuning 8-7
Hijau 6
Biru 5-4
Coklat 3-1
Shodan Dan I
Nidan Dan II
Sandan Dan III
Yondan Dan IV
Ghodan Dan V
dst … dst …
KIHON ( DASAR )
Ø
Pendahuluan
Kihon atau Dasar merupakan
gerakan paling penting dalam Karate, sebab sebelum kita berlatih Kata dan
Kumite, Kita Harus melatih Kihon terlebih dahulu, dan jika gerakan Kihon kita
tidak sempurna maka dapat dipastikan gerakan dalam Kata dan Kumite pun akan
rusak pula.
Gerakan-gerakan Kihon terdiri
dari Kuda-Kuda ( Dachi ), Pukulan (Zuki), Tendangan ( Geri ), dan Tangkisan (
Uke ), yang kesemuanya itu saling berhubungan satu sama lain.
Ø
Kuda-Kuda ( Dachi )
Kuda-kuda ( dachi ) adalah salah
satu gerakan Dasar yang sangat penting, karena Kuda-kuda merupakan tumpuan dari
semua gerakan. Berikut ini adalah macam-macam kuda-kuda yang di pelajari dalam
Karate.
· Hachiji-Dachi : Kuda-kuda Dasar ( Kaki Dibuka
selebar bahu )
· Kiba-Dachi : Kuda-kuda Berat tengah ( Kaki
dibuka 2 X lebar bahu )
· Zen-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat depan
· Ko-Kutsu-Dachi : Kuda-kuda berat belakang
· Hangetsu-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam Kata
Hangetsu )
· Heisoku-Dachi : Kuda-kuda berat tengah tatapi
kedua kaki rapat ( dalam Kata Unsu )
· Neko-Ashi-Dachi : Kuda-kuda berat belakang ( dalam Kata
Unsu )
· Sanshin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah
· Sochin-Dachi : Kuda-kuda berat tengah ( dalam
Kata Sochin )
Ø
Pukulan ( Zuki )
Pukulan ( Zuki ) adalah gerakan
yang tak kalah pentingnya dengan Kuda-kuda, karena pukulan sangat kita perlukan
untuk menyerang lawan selain Geri atau tendangan. Berikut ini macam-macam
pukulan ( Zuki ) dalam Karate.
· Oi-Zuki-Chudan : Pukulan ke arah Perut atau ulu
hati
· Oi-Zuki-Jodan : Pukulan ke arah kepala
· Kisame-Zuki : Pukulan ke arah kepala tetapi
kaki tidak melangkah
· Gyaku-Zuki : Pukulan ke arah perut
tetapi kaki tidak melangkah
· Ura-Zuki : Pukulan yang
bentuknya seperti Soto-Ude-Uke
· Morote-Zuki : Pukulan dan dorongan
· Agi-Zuki : Pukulan dengan
tangan bagian dalam dan bentuknya seperti Agi-Uke
· Choku-Zuki : Pukulan kearah perut
dengan Kuda-kudaHachiji-Dachi
· Kage-Zuki : Pukulan kesamping exs
pada Kata Tekki Shodan
· Tate-Zuki : Pukulan yang
bentuknya seperti Uchi-Ude-Uke
· Yama-Zuki : Pukulan menggunung /
Pukulan ganda dengan kedua tangan
· Morote-Hisame-Zuki : Pukulan dengan kedua tangan
· Tetsui-Uchi : Tangan palu
· Uraken-Uchi : Pukulan menyamping
· Haishu-Uchi : Tangan pedang
· Haito-Uchi : Tangan pedang
· Empi : Sikutan
· Shuto-Uchi : Tangan pedang
· Tate-Shuto : Tangan pedang
Ø
Tendangan ( Geri )
Dalam menyerang lawan selain
dengan Pukulan ( Zuki ) dalam Karate bisa juga dengan mengunakan tendangan (
Geri ) dengan macam dan bentuk yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan situasi
yang dihadapi. Pada umumnya Geri digunakan pada pertarungan dengan jarak yang
tidak terlalu rapat. Berikut ini adalah macam-macam Geri dalam Karate.
· Mae-Geri : Tendangan ke arah Perut
atau Kepala dengan arah ke depan
· Mawashi-Geri : Tendangan dengan Kaki bagian atas
· Yoko-Geri-Kekome : Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di
sodok )
· Yoko-Geri-Keange : Tendangan dengan Kaki bagian samping ( di
snap )
· Usiro-Geri : Tendangan ke belakang
Ø
Tangkisan ( Uke )
Ketika kita dalam keadaan
diserang tangkisan jelas sekali sangat diperlukan karena tanpa menangkis sudah
pasti pukulan atau tendangan lawan akan mendarat dengan telak ke badan kita.
Tidak seperti tendangan atau pukulan, pada tangkisan posisi badan kita haruslah
menyamping atau segaris dengan Kuda-kuda hal ini dimaksudkan agar apabila
pukulan atau tendangan luput dari tangkisan kita tidak mengenai badan kita.
Berikut ini adalah nama-nama tangkisan dalam Karate.
· Gedan Barai : Tangkisan bawah atau
tangkisan Mae-Geri.
· Soto-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang
datangnya dari belakang telinga.
· Uchi-Ude-Uke : Tangkisan tengah yang
datangnya dari bawah ketiak.
· Agi-Uke : Tangkisan atas
· Shuto-Uke : Tangkisan tangan
pedang
· Juji-Uke : Tangkisan dengan
kedua tangan disilang
· Morote-Uke : Tangkisan yang
bentuknya seperti Morote-Zuki
KATA ( JURUS )
Ø
Pendahuluan
Kata adalah bagian dari sebuah
teknik dasar, menengah dan lanjutan yang disusun ke dalam kesatuan aturan gerak
teknik Karate. Masing-masing Kata mempunyai karakter yang berbeda-beda,
beberapa Kata ada yang kuat penuh tenaga, sebaliknya ada yang mengalun secara
alami dan lemah lembut.
Kata aliran Sotokan berasaal dari
Shorin-Ryu ( Sekolah Shorin ) dan Shorei-Ryu ( Sekolah Shorei ), Kata
Shorin-Ryu memperlihatkan gerakan yang sangat ringan, cepat dengan gerakan
cepat ke depan dan ke belakang. Kata Shorei-Ryu memperlihatkan kekuatan fisik,
dan tenaga. Sangatlah penting mengetahui dari mana sebuah Kata berasal, tanpa
itu sebuah Kata tidak dapat dipelajari dan dimainkan sebagaimana mestinya.
Kata memiliki tiga tingkatan yang
untuk mempelajarinya membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan Gichin Funakoshi
( Bapak Karate ) beranggapan bahwa untuk menguasai satu Kata saja dibutuhkan
waktu Tiga Tahun, itu pun jika ditunjang dengan penguasaan teknik Karate yang
tinggi.
· Kata Heian
Di Pulau Okinawa, seri Kata ini
aslinya bernama “ Pinan “. Nama Heian diberikan oleh Sensei Gichin Funakoshi
mengartikan Heian dengan “ Pikiran yang tenang “. pemberian nama Heian
memperlihatkan bahwa Kata ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dalam
mempelajarinya, satu sampai lima. Kecuali Kata Heian dan Tekki, Kata aliran
Sotokan tidak menggunakan nama yang menggunakan penomoran.
· Kata Tekki
Kata ini terdiri dari tiga seri,
nama aslinya adalah “ Naihanchi “. Sensei Gichin Funakoshi mengganti namanya
menjadi Tekki. Nama Tekki sendiri diambil dari kata “ Tetsu “, yang berarti
Besi atau Baja. Dan “ Ki “ berarti pengendara kuda atau pahlawan berkuda. Dan
kemudian Tekki diartikan sebagai “ Pahlawan berkuda dengan pakaian besi / baja
“.
· Kata Dai dan Sho
Dalam tulisan kanji Jepang, Kata
“ Dai “ dan “ Sho “ secara sederhana memiliki arti “ Besar “ dan “ Kecil “.
walaupun pada kenyataannya terjadi kesalahan konsep kata, Kata Dai tidak lagi
atau kurang dari Sho, Kata “ Gojushiho “ telah membuktikannya. Versi Dai dari
Kata Gojushiho pada kenyataannya lebih kecil dari dari versi Sho. Tetapi secara
umum pengertian “ Dai “ dan “ Sho “ tetap digunakan hingga saat ini.
Ø
Hierarki Mempelajari Kata
Dalam mempelajari Kata haruslah
terprogram dengan baik sesuai dengan perkembangan teknik dasar Karate yang
dikuasai. Sangatlah penting jika dalam mempelajari Kata harus didampingi oleh
seoran instruktur ( Sensei / Senpei ). Setiap Kata memiliki tingkat kesulitan
yang berbeda, makin tinggi Kata maka makin tinggi pula penguasaan teknik dasar
Karate yang disyaratkan. Mempelajari Kata sangat berkaitan dengan hierarki
dalam Karate. Di bawah ini adalah hierarki dalam mempelajari Kata.
Kyu 9 Heian Shodan
Kyu 8 Heian Nidan
Kyu 7 Heian Sandan
Kyu 6 Heian Yondan
Kyu 5 Heian Ghodan
Kyu 4 Tekki Shodan
Kyu 3 Bassai-Dai
Kyu 2 Bassai-Dai
Kyu 1 Bassai-Dai
Shodan ( Sabuk Hitam Dan I ) => Bassai-Dai dan salah satu Kata Heian
Dan Tekki.
Nidan ( Sabuk Hitam Dan II ) => Kelas A / B
Sandan ( Sabuk Hitam Dan III
) => Kelas A / B / C
Yondan ( Sabuk Hitam Dan IV
) => Kelas A / B / C / D
Ø Kalas A : Tekki Nidan, Bassai-Dai, Kanku-Dai,
Hangetsu, dan Empi.
Ø Kelas B : Tekki Sandan, Gion / Jion, Gankaku, dan
Jutte / Jitte.
Ø Kelas C : Bassai-Sho, Kanku-Sho, Sochin, Chinte, dan
Nijushiho.
Ø Kelas D : Gojushiho-Sho, Gojushiho-Dai, dan Unsu.
Ø
26 Kata Aliran Shotokan
A. KATA HEIAN
· Heian Shodan
Heian berarti “ pikiran penuh
kedamaian. “ Kata ini adalah Kata pertama dari lima Kata tingkat dasar, yang
diciptakan oleh Yasutsune Itoso ( Salah satu guru Gichin funakoshi ). Meskipun
tidak diketahui bagai mana Kata Heian diciptakan, tetapi banyak yang
berpendapat bahwa Heian merupakan bagian dari Kata yang lebuh tinggi
tingkatannya yaitu Kanku-dai. Itoso menciptakan Kata ini untuk teknik yang
berbahaya yang terdapat pada Kata lanjutan. Heian merupakan Kata Shorin, yang
memperlihatkan kekuatan dan fleksibelitas gerakan.
Hal Terpenting : sikap ke depan
dan pukulan gerak maju, memiliki 21 gerakan
dengan waktu 40 detik.
· Heian Nidan
Heian Nidan berati seri Heian
yang kedua. Aslinya Kata ini merupakan Kata yang pertama., tetapi Gichin
Funakoshi merubahnya. Karena Kata ini lebih sulit untuk mempelajarinya. Kata
ini berhubungan dengan Kata Bassai-Dai.
Hal Terpenting : sikap balik
belakang, tendangan menyamping, membalikkan posisi pinggang dan kombinasi
teknik. Memiliki 26 gerakan dengan waktu 40 detik.
· Heian Sandan
Heian Sandan berarti seri ketiga
dari seri Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Jitte.
Hal Penting : sikap ke samping
dan tangkisan atas ( Bahu / Kepala ). Memiliki 20 gerakan dengan waktu 40
detik.
· Heian Yondan
Heian Yondan berarti seri keempat
dari Kata Heian. Kata ini berhubungan dengan Kata Kanku-Dai.
Hal Penting : pengembangan /
kontraksi, tangkisan dan penyelesaian, memiliki 27 gerakan dengan waktu 50
detik.
· Heian Ghodan
Heian Ghodan berarti seri kelima
dari Kata Heian. Keta ini berhubungan denan Kata Gankaku.
Hal Penting : fleksibelitas dan
keseimbangan, memiliki 23 gerakan dengan waktu 50 detik.
B. KATA TEKKI
· Tekki Shodan
Tekki berarti “ Kuda Besi atau
Posisi Berkuda. “ Tekki Shodan adalah seri pertama dari Kata Tekki, yang
merupakan Kata Shorei. Menggambarkan kekuatan, dan teknik tang penuh tenaga.
Tekki diciptakan dan direvisi oleh Yasutsune Itosu. Gichin funakoshi
menghabiskan waktu tiga tahun untuk mempelajari masing-masing kata Tekki ini (
pada waktu itu, setiap murid menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk
mempelajari Kata ). Tekki Shodan memiliki nama asli Naihanchi dan diperkenalkan
oleh Itosu, Tekki Nidan dan Sandan diciptakan oleh Itosu.
Belum ada keterangan yang
menjelaskan kenapa Kata tekki memiliki perlintasan gerakan satu garis. Meskipun
kadang terpikir dilakukan dengan baju besi dan di atas punggung kuda ( hal ini
tidak dapat diaplikasikan secara teknis ). Makna dari Kata ini dapat juga
pertahanan dengan latar belakang dinding / tembok, atau di atas perahu.
Hal Penting : posisi badan rendah
yang kuat, getaran pinggul, dan sikap ke samping. Memiliki 29 gerakan dengan
waktu 50 detik.
· Tekki Nidan
Tekki Nidan berarti seri kedua
dari Kata Tekki. Tekki nidan dan Sandan pertama kali dipelajari di level sabuk
cokelat, tetapi tidak dipelajari secara intensif hingga tingkat sabuk hitam.
Hal Penting : posisi badan rendah
yang kuat, getaran pinggul, dan sikap ke samping memiliki 24 gerakan, dengan
waktu 40 detik.
· Tekki Sandan
Tekki Sandan berarti seri ketiga
dari Kata Tekki.
Hal Penting : posisi badan rendah
yang kuat, getaran pinggul, dan sikap ke samping. Memiliki 36 gerakan dengan
waktu 50 detik.
C. KATA LANJUTAN
· Bassai-Dai
Bassai-Dai berarti menghancurkan
pertahanan musuh dengan kecerdikan dan menemukan kelemahan lawan, kebanyakan
mengartikannya dengan gempuran yang sangat kuat. Kata ini dipelajari pada
tingkat Kyu 3 hingga Shodan ( sabuk hitam Dan I ), aslinya bernama “ Passai “,
Kata ini pertama kali diperlihatkan di Tomari dan Shuri, Bassai-Dai adalah Kata
Shorin.
Hal Penting : rotasi pinggul,
kekuatan penuh, semangat yang kuat dan luapan
tenaga, ketidak untungan harus
menjadi keuntungan. Memiliki
42 gerakan dengan waktu 1 menit.
· Bassai-Sho
Bassai-Sho berarti lebih rendah
dari Bassai-Dai. Kata Shorin ini diciptakan oleh Yasutsune Itosu kata ini
lembut, tetapi penuh tenaga walaupun tidak seperti Bassai-dai.
Hal Penting : tangkisan yang kuat
dan serangan balik yang sangat tajam, memiliki 27 gerakan.
· Kanku-Dai
Kanku-Dai berarti melihat Dunia
atau melihat Langit ( dari gerakan pertama ), kata “ Dai “menunjukkan bahwa
Kata ini merupakan Kata Kanku terhebat. Nama asli Kata ini adalah “ Kushanku “,
nama seorang ahli bela diri dari China yang datang ke Okinawa pada abad ke-18.
Kata ini merupakan Kata favorit dari Gichin Funakoshi, dan Kata ini beliau
pilih untuk didemonstrasikan diluar Okinawa. Funakoshi yakin bahwa Kanku-dai
memiliki semua elemen dasar dari Karate Shotokan, Kata ini juga favorit dari
Sensei Okazaki yang mendemonstrasikan Kata ini dalam buku “ The Best Of Karate
“. kata ini merupakan bahan ujian Kata kedua dalam ujian Nidan ( Dan II ).
Hal Penting : teknik yang cepat
dan lamban, penuh tenaga dan lembut, pemekaran dan penciutan, lompatan, dan
membungkuk. Kata ini digunakan jika benar-benar terkepung oleh musuh. Keadaan /
situasi merupakan hal penting, karena panjangnya Kata yang memiliki 65 gerakan
dengan waktu 90 detik.
· Kanku-Sho
Kanku-Sho berarti lebih rendah
dari Kanku-Dai. Kata Shorin ini merupakan perpaduan dari Heian yondan dan
Kanku-Dai.
Hal Penting : penggunaan tenaga
yang benar, kecepatan dan pemekaran / penciutan dari otot. Kata ini memiliki 47
gerakan.
· Jitte
Jitte / Jutte berarti tangan
sepuluh atau keajaiban sepuluh. Kata Shorei ini berasal dari Tomari. Kata ini
mungkin diperagakan dengan tongkat ditangan. Nama Kata ini mengalami tidak
perubahan,hanya jitte dan Gion yang tidak mengalami perubahan.
Hal Penting : rotasi pinggul, dan
tangkisan dengan tongkat. Kata ini memilik 24 gerakan dengan waktu 1 menit.
· Hangetsu
Hangetsu berarti Bulan separuh /
setengah bulan ( berarti juga sikap utama dalam Kata ). Kata ini adalah asli
China, nama aslinya adalah “ Seisan atau Sishan “. Kata ini adalah Kata Shorei
diperagakan pertama kali di Tomari.
Hal Penting : pemekaran /
penciutan, putaran lengan dan pergerakan kakiserta pernapasan. Kata ini
memiliki 41 gerakan dengan waktu 1 menit.
· Empi
Empi / Enpi berarti burung walet
terbang. Kata Shorin ini dipelajari terutama di Tomari ( hingga rotasi Meiji,
disebarkan ke Shuri dan Naha ). Kata ini sebelumnya dikenal dengan nama “ Wansu
atau Wanshu “ ( setelah seorang ahli beladiri asal China datang ke Okinawa ).
Nama Kata ini diganti oleh Gihchin Funakoshi, dan Yasutsune Itosu membuat
perbaikan yang sangat berarti dari gerakan aslinya.
Hal Penting : tinggi rendah
posisi badan, dan kecepatan. Kata ini memiliki 37 gerakan dengan waktu 1 menit.
· Gankaku
Gankaku berati Burung Bangau Di
atas Karang, nama ini diambil dari salah satu posisi dalam Kata ini, ada satu
posisi di mana seperti burung bangau dengan satu kaki, sebagai serangan dalam
mempertahankan diri. Gankaku merupakan Kata yang sudah sangat tua, aslinya
bernama “ Chinto “ kemudian namanya diubah oleh Gichin Funakoshi. Kata ini
disempurnakan oleh Yasutsune Itosu. Gankaku merupakan Kata Shorin, walaupun
kadang dikatakan sebagai Kata Shorei.
Hal Penting : keseimbangan dan
tendangan ke samping, Kata ini memiliki 42 gerakan dengan waktu 1 menit.
· Gion / Jion
Arti dari Gion / Jion belum ditemukan.
Ini merupakan Kata Shorei yang diberi nama setelah rahib China datang ke
Okinawa. Gion juga merupakan nama sebuah pura di Jepang dan China, dan Gion
dikenal sebagai nama rahib Budha suci. Nama Kata ini tidak mengalami perubahan,
Gion dipelajari di Tomari. Versi lain dari Kata Gion ini juga dipelajari aliran
Karate Wado-Ryu. Dalam mengambil nama dari rahib suci, Gion juga berkonotasi
ketenangan, penuh kebanggaan, dan penuh kekuatan dalam mempelajarinya. Kata ini
didemonstarikan oleh Sensei Tanaka dalam buku The Best Of Karate.
Hal Penting : ketenangan penuh
tenaga, dengan semangat bertarung yang hebat. Kata ini memiliki 47 gerakan
dengan waktu 1 menit.
· Chinte
Chinte berarti tangan ajaib, Kata
ini merupakan Kata Shorin yang terdiri dari beberapa teknik China yang tidak
ditemukan dalam Karate Shotokan. Funakoshi mengganti namanya menjadi “Shoin “,
namun kemudian kembali lagi ke nama yang dahulu. Sangat sulit menguasai
penggunaan tenaga yang benar dalam Kata ini, Chinte memiliki 33 gerakan.
· Unsu
Unsu berarti tangan bagaikan
awan, Kata ini merupakan Kata Shorin tanpa diketahui asalnya. Tangan dengan
arti teknik tangan menyapu lawan seperti awan terbelah pisau di Langit.
Masatoshi Nakayama mengingatkan bahwa Kata Unsu terlihat bagaikan burung gagak
yang menakutkan mencoba menari. Jika Kata Heian, Kanku-Dai, Empi, dan Gion
telah dikuasai.
Hal Penting : lompatan tinggi dan
rendah, teknik menendang, berpura-pura mengunakan beberapa bagian tubuh sebagai
senjata. Memiliki 48 gerakan.
· Sochin
Sochin berarti perasaan atau
keadaan tenang ditengah orang. ( nama ini diambil dari posisi utama dalam Kata
ini ). Kata ini merupakan Kata Shorei, dimodifikasi oleh Yoshitaka Funakoshi (
anak dari Gichin Funakoshi ).
Hal Penting : lamban, gerakan
penuh tenaga, dan sikap Sochin ( sering juga
disebut sikap Fudo-Dachi ). Memiliki 40 gerakan.
· Nijushiho
Nijushiho berarti dua puluh empat
langkah, tatapi sekarang memiliki 30 gerakan, namun aslinya adalah 24 langkah
kaki. Makna dari Kata ini adalah gambaran alami aliran air atau ombak karena
kadang gerakannya lamban dengan segala keagungan dan kadang kuat dan cepat.
Kata ini merupakan kata Shorin meskipun ada yang mengklaim bahwa Kata ini
adalah Kata Shorei. Kata ini merupakan Kata favorit instruktur “ Frank
Woon-A-Tai “. Pada tahun 1934 guru Gichin funakoshi memerintahkan Masatoshi Nakayama untuk mempelajari Kata ini
dari guru Shito-Ryu, dan Kenwa Mabumi. Kata ini secara bertahap disesuaikan
dengan teknik Shotokan.
Hal Penting : penggabungan total
dari bermacam-macam kekuatan dan kecepatan ( Masatoshi Nakayam mengingatkan
bahwa Kata ini dapat menyerupai tarian tanpa kepandaian yang sempurna untuk
melakukannya.
· Gojushiho-Dai
Gojushihi-Dai berarti lima puluh
empat langkah, tetapi sekarang 62 gerakan. Kata Shorin ini terinspirasi dari
seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruhnya. Nama aslinya
adalah “ Useshi “. kata ini asli dari China dan dipelajari di China hingga abad
ke-20. Masatoshi Nakayama juga mempelajari Kata ini ketika beliau belajar Kata
Nijushiho dengan Mabumi.
Hal Penting : dengan segala
kelembutan dan teknik aliran.
· Gojushiho-Sho
Gojushiho-Sho berarti Kata
terendah dari Kata Gojushiho. Kata ini merupakan Kata Shorin yang terinspirasi
dari seekor burung yang menyerang musuh dengan ketajaman paruh, sayap dan
cakarnya. Kemampuan teknik tingkat tinggi sangat diperlukan untuk memainkan
Kata ini.
Hal Penting : satu hal yang
penting dalam Kata ini adalah teknik tangan pedang ( Nukite ). Memiliki 65
gerakan yang mudah dikacaukan dengan gerakan Gojushiho-Dai.
· Meikyo
Meikyo berarti cermin
membersihkan cermin, atau kembali mengasah teknik Karate dengan latihan yang
berulang-ulang untuk mendapatkan sebuah pengertian yang jernih tentang teknik
dan karakter Karate. Kata ini adalah Kata shorei yang memiliki penguasaan
teknik dalam Kata Heian dengan bentuk yang lebih lunak dan tenang. Nama asli
Kata ini adalah “ Rohai “, Kata ini merupakan Kata favorit Sensei Nakayama.
Menurut cerita asli, Kata ini diambil dari sebuah tarian untuk meminta Tuhan
memunculkan Dewa Matahari Amaterasu dari gua di mana Dia bersembunyi. Kata ini
memiliki 32 gerakan.
· Wankan
Wankan berarti mahkota raja, Kata
Shorin ini tidak dijelaskan dalam buku The Best Of Karate. Wankan adalah Kata
terpendek dari semua Kata aliran Shotokan. Kata ini aslinya dipelajari di
Tomari, terdiri dari gerakan lembut dan ringan dari apa yang sekarang kita
lihat dalam Kata aliran shotokan.
· Ji’in
Ji’in diciptakan sebagai sebuah
penghormatan terhadap kematian dan ketenangan / penuh kekuatan dari Gion. Nama
aslinya tidak diketahui, dan namanya mungkin diambil dari sumber yang sama
dengan Gion. Pembahasan tentang Kata ini belum selesai dalam buku The Best Of
Karate.
KUMITE ( PERTARUNGAN )
Ø
Pendahuluan
Kumite merupakan bagian dari
latihan Karate yang mengajarkan Karateka untuk mempraktekkan teknik menyerang,
bertahan, dan menyerang balik dengan sungguh-sungguh dan konsentrasi tinggi.
Kumite adalah bagian dari Karate
yang merupakan hal baru, pada saat Bapak Karate Gichin Funakoshi masih hidup
tidak ada latihan kumite. Yang Beliau ajarkan hanya Kihon dan Kata. Tetapi
setelah Beliau wafat dan diteruskan oleh anaknya, serta Karate mulai diajarkan
di sejumlah universitas di Jepang, mulailah Kumite dan kompetisi menjadi
populer.
Merupakan kesalahan besar, jika
kita menganggap latihan Kumite adalah segalanya, Matoshi Nakayama ( Dan IX ),
mengatakan “ Di dalam Kata, kita sudah berlatih dengan musuh yang di bayangkan,
hanya gerakan tubuh dan menggunakan lebar jarak dalam teknik menangkis dan
menyerang.” Kumite akan mengingatkan kita pada hal-hal kecil tetapi merupakan
hal penting yang terkandung dalam Karate, oleh karena itu tanpa penguasaan
Kihon dan Kata yang baik, kita tidak akan melakukan Kumite dengan baik.
Jika teknik Karate digunakan
dengan paksaan atau dengan jalan kekuatan, tubuh akan menjadi rusak, dan jika
teknik Kata menjadi rusak ketika diaplikasikan, maka latihan Kumite tidak akan
mencapai tujuannya. Dengan kata lain, pengembangan latihan Kumite berhubungan
secara langsung dengan pengembangan dalam Kata, keduanya berjalan bersama-sama
seperti tangan yang memakai sarung tangan.
Etika dan sikap hormat kepada
pasangan latihan Kumite harus diperlihatkan ketika melakukan praktek Kumite.
Ketika latihan Kihon di Dojo, Karateka harus melangkah ke depan dengan
kecepatan dan tenaga, teriakan “ Kiai “ memperlihatkan semangat yang baik. Ketika
berlatih Kumite, Karateka melakukan gerakan melangkah ke belakang untuk
memperlihatkan sikap hormat dan terima kasih kepada pasangan yang telah
membantunya dalam latihan. Latihan Kumite dimulai dan diakhiri oleh
masing-masing pasangan dengan sikap “ Musubi-Dachi “ ( sikap berdiri, tumit
menyentuh lantai, dan ujung kaki membentuk sudut 45°, tangan terbuka dan
menyentuh paha bagian luar ) berhadap-hadapan dan saling memberi hormat dengan
membungkukkan badan.
Jepang Indonesia
Kihon Ippon Kumite Pertarungan Dasar Dua Langkah
Keashi Ippon Kumite Pertarungan Dua Langkah
San-Bon Kumite Pertarungan Tiga Langkah
Go-hon Kumite Pertarungan Lima Langkah
Okuri Jiyu Ippon Kumite Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah
Jiyu Ippon Kumite Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah
Jiyu Kumite Pertarungan Semi Bebas Dua Langkah
Ø
Kihon Ippon Kumite
Metode ini dimulai dengan
perintah “ Yoi “ ( siap ), kedua pasangan menggerakan kaki kanan, bergerak
hingga membentuk sikap “ Hachiji-Dachi “
( kaki terbuka selebar bahu, ujung kaki membentuk sudut 45° ). Karateka
yang menyerang pertama mengambil sikap Gedan Barai kanan atau kiri sesuai
dengan instruksi, dan memberitahukan tingkat kecepatan, tingkat dan teknik
serangan. Karateka yang bertahan berkonsentrasi atau memikirkan teknik tangkisan
yang akan digunakan dan memberitahukan kepada Karateka penyerang dengan kata “
Osh “. Karateka penyerang harus memfokuskan serangan kepada target yang
ditentukan dengan semangat dan kontrol yang baik, menjamin bahwa teknik yang
telah dilakukan dengan baik ( sikap, pernapasan, dan Kime ). Karateka bertahan
harus memperlihatkan semangat dan kontrol, menjamin bahwa teknik yang telah
dilakukan dengan baik (sikap, pernapasan, dan Kime ). Kedua Karateka harus
kembali pada pada posisi semula dan menyatakan “ Zansin “ ( kesadaran penuh dan
kesiapan ), hingga instruktur mengatakan “ Yamea ” ( stop ) dan “ Enyoi “
(istirahat). Ketika kita berlatih dengan pasangan, kita bertanggung jawab atas
keselamatannya.
Tujuan Þ Mengarahkan Karateka
untuk berlatih teknik pukulan, tendangan, serangan, serangan dan tangkisan
dengan musuh dan merasakan melawan dengan teknik Karate ketika barhadapan
langsung dengan orang lain. Mendemontrasikan pentingnya latihan teknik jarak,
waktu, gerakan dan Kime yang baik.
Ø
Go-hon Kumite
Metode ini dimulai seperti Kihon
Ippon Kumite, tetapi penyerang melakukan serangan lima langkah ke depan untuk
mencapai target, dan Karateka bertahan melangkah mundur lima langkah dan
menagkis lima kali, setelah tangkisan kelima, Karateka bertahan melakukan serangan
balik dengan “ Gyaku-Zuki “ (berteriak “ Kiai “ ketika menyerang dengan
kecepatan dan tenaga). Go-Hon Kumite selalu dilatih lamban dengan hitungan,
cepat dengan hitungan, dan cepat penuh tenaga tanpa hitungan. Ketika latihan
cepat dan penuh tenaga, Karateka penyerang tidak harus bergerak ke depan dengan
irama, tetapi dia harus merencanakan serangan untuk dapat merusak pertahanan
Karateka bertahan. Karateka bertahan dilarang bergerak mundur sebelum serangan
terjadi.
Pada semua latihan Kumite
Masing-masing Karateka harus
berkonsentrasi penuh dan latihan dengan serius, sebab jika kehilangan
konsentrasi akan menyebabkan kecelakaan.
Tujuan Þ Tujuannya sama dengan
Ippon Kumite.
ISTILAH-ISTILAH LAIN DALAM
KARATE-DO
Seni bela diri Karate adalah seni
bela diri yang berasal dari Jepang, sehingga semua penamaan gerakan dasar (
Kihon ) dan Kata ( Jurus ) tentu saja menggunakan bahasa Jepang. Sebagai pemula
seperti kita kadang-kadang sulit sekali menghafal nama-nama atau istilah dalam
Karate. Di bawah ini adalah istilah-istilah atau kata-kata yang digunakan
ketika kita berlatih Karate di Dojo.
Ariga yoi / Karateka Yoi : Bersiap
Yeamea : Selesai
atau istirahat
Noure : Beri
Hormat
Yoi :
Beri Hormat / siap
Azime : Mulai
Khotai : Berputar
Gore :
Dengan hitungan
Mogore : Tanpa hitungan atau hitung
dalam hati
Kime : Bentuk
dasar
Yuriashi : Bergeser
Ghosuko : Latihan
Bersama / gabungan
Onsuko : Mencederai lawan
dalam pertandingan
*) Dalam Karate mencederai lawan
dalam pertandingan adalah hal yang tidak diperbolehkan
“ Memutuskan siapa
yang menang dan siapa yang kalah bukanlah tujuan akhir dari Karate-do.
Karate-do adalah seni perkasa untuk membina kepribadian melalui latihan,
sehingga Karateka dapat mengatasi setiap tantangan nyata maupun tidak nyata.”
Caesars completes $330M in acquisition of Sloto Casino | KTM
BalasHapusThe agreement sees 부천 출장안마 Caesars Entertainment acquire 밀양 출장마사지 Sloto Casino as part of 양주 출장마사지 a $330 million acquisition 청주 출장마사지 of the 정읍 출장샵 slot studio.